​Bantul (MIN 3 Bantul) – Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Bantul sukses melaksanakan kegiatan pemotongan hewan kurban dalam rangka merayakan Idul Adha 1447 H. Acara yang melibatkan secara langsung guru dan siswa ini tidak hanya berfungsi sebagai pelaksanaan ibadah, tetapi juga diangkat menjadi sebuah pembelajaran kontekstual yang sarat akan nilai-nilai keagamaan, sosial, dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.​

Kegiatan pemotongan hewan kurban yang dilaksanakan di halaman madrasah ini merupakan agenda rutin tahunan, namun dengan penekanan khusus pada aspek edukasi dan partisipasi aktif guru dan siswa. Para siswa diajak menyaksikan seluruh proses, mulai dari penyembelihan yang sesuai syariat Islam, hingga pengulitan, pencacahan, dan pengemasan daging kurban.​”Kami ingin siswa-siswa kami tidak hanya tahu tentang kurban secara teori, tapi juga merasakan langsung bagaimana prosesnya. Ini adalah implementasi nyata dari mata pelajaran Fikih, sekaligus penanaman karakter gotong royong, kepedulian sosial, dan keikhlasan,” ujar Agus, Guru PAI MIN 3 Bantul.

Sebanyak 2 ekor sapi dan berhasil dikumpulkan dari iuran dan partisipasi guru, siswa, dan wali murid. Seluruh proses di bawah pengawasan ketat tim guru dan komite madrasah. Siswa kelas atas, khususnya, diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembagian tugas, seperti membersihkan area, membantu mengemas daging, dan mendistribusikannya.​Kegiatan ini secara eksplisit menguatkan dimensi Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin, terutama pada elemen:​Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Melalui praktik ibadah kurban.​Gotong Royong: Terlihat dari kerja sama tim dalam proses pemotongan dan distribusi.​Berkebinekaan Global: Dengan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama.

Daging kurban yang telah dikemas kemudian didistribusikan kepada masyarakat kurang mampu di sekitar lingkungan madrasah, anak yatim, serta beberapa warga sekolah yang membutuhkan. Proses distribusi juga melibatkan siswa, memberikan mereka pengalaman berharga tentang arti berbagi dan tanggung jawab sosial.​”Kegiatan ini menjadi jembatan antara teori yang dipelajari di kelas dengan kehidupan nyata. Kami berharap pengalaman ini membekas dan membentuk pribadi siswa yang peduli, bertanggung jawab, dan religius,” tambah Agus.​

MIN 3 Bantul berkomitmen menjadikan setiap perayaan hari besar Islam sebagai momen pembelajaran transformatif yang relevan dengan perkembangan karakter siswa di era sekarang. (Agassa)